Meski Indonesia tidak ada tradisi sirkus (hanya ada 2 kelompok sirkus yakni holiday circus dan oriental circus), namun tak seorang pun dari kita tidak mengenal sirkus. Dulu waktu kecil, saya berkenalan dengan sirkus dari layar kaca. Kala itu hanya ada satu stasiun, TVRI. Dari TVRI ini saya memperoleh gambaran tentang sirkus : parade kuda, atraksi yang mendebarkan, gajah besar yang bisa duduk atau mengangkat salah satu kakinya, juga aksi-aksi badut yang konyol dan ngocol.
Jika diperhatikan, sirkus selalu dipertontonkan di suatu tempat berbentuk lingkaran. Kata sirkus berasal dari circus (bahasa Latin), yang berarti lingkaran. Belum ada data pasti kapan sirkus pertama kali muncul. Ada pendapat bahwa sirkus dimulai dari P. Krete di Laut Mediterania, sekitar 4.000 tahun yang lalu. Atraksinya hanyalah melompati banteng.
Sirkus yang kita kenal saat ini berasal dari zaman Romawi kuno. Pada masa itu dikenal circus maximus (circus = lingkaran; maximus = hebat, besar). Bangsa Roma lalu terlibat perang dan sirkus pun dikesampingkan. Namun para pemain sirkus masih yakin bahwa rakyat masih butuh hiburan. Mereka pun lalu berkelana ke seluruh daratan eropa. Dua atau tiga orang pemain sirkus berpetualang bersama. Dari ngamen di jalan akhirnya mereka menetap di perayaan-perayaan orang suci di halaman gereja.
Ratusa tahun berlalu dan pesta-pesta perayaan seperti itu semakin bertambah besar. Sampai akhirnya tahun 1771, Philip Astley warga Inggris mencoba sesuatu yang baru. Ia membuat lingkaran pertunjukan di London. Orang yang menonton duduk melingkar di seputar lapangan itu. Atraksi keduanya adalah berkuda. Setelah ia menambah dengan badut, akrobat di atas tali, dan permainan akrobat. Inilah cikal bakal sirkus modern, yang menggabungkan beberapa permainan. Makanya, Philip Astley pun sering disebut sebagai Bapak Sirkus. Kesuksesan Sirkus London milik Astley mendorong orang di negara lain untuk mendirikan sirkus juga. Misalnya Antonio Franconi di Paris.
Seiring dengan berdatangannya orang Eropa ke "Dunia baru" Amerika, maka sirkus pun berkembang di sana. Namun hanya sebatas pertunjukan kecil. Binatang-Binatang aneh pun masuk untuk mendukung sirkus. Singa masuk tahun 1770. Sirkus yang sebenarnya baru muncul saat Jhon Bill Ricketts membuka sirkus miliknya tanggal 3 April 1793. George Washington adalah satu penontonnya. Jhon pun ditabalkan sebagai Bapak Sirkus Amerika.
Perkembangan sirkus di Amerika lalu dipicu oleh masuknya binatang gajah. Ia menjadi patokan seberapa besar rombongan sirkus itu. Semakin banyak gajah yang dibawa, semakin besar rombongan sirkus itu. Dari nama sebuah gajah, lahirlah kata jumbo untuk menggambarkan sesuatu yang lebih besar dari biasanya. Jumbo, gajah terbesar di Amerika yang dibeli dari Kebun Binatang London memang bertubuh besar dan menjadi ikon sirkus Barnum dan Bailey.
Jika diperhatikan, sirkus selalu dipertontonkan di suatu tempat berbentuk lingkaran. Kata sirkus berasal dari circus (bahasa Latin), yang berarti lingkaran. Belum ada data pasti kapan sirkus pertama kali muncul. Ada pendapat bahwa sirkus dimulai dari P. Krete di Laut Mediterania, sekitar 4.000 tahun yang lalu. Atraksinya hanyalah melompati banteng.
Sirkus yang kita kenal saat ini berasal dari zaman Romawi kuno. Pada masa itu dikenal circus maximus (circus = lingkaran; maximus = hebat, besar). Bangsa Roma lalu terlibat perang dan sirkus pun dikesampingkan. Namun para pemain sirkus masih yakin bahwa rakyat masih butuh hiburan. Mereka pun lalu berkelana ke seluruh daratan eropa. Dua atau tiga orang pemain sirkus berpetualang bersama. Dari ngamen di jalan akhirnya mereka menetap di perayaan-perayaan orang suci di halaman gereja.
Ratusa tahun berlalu dan pesta-pesta perayaan seperti itu semakin bertambah besar. Sampai akhirnya tahun 1771, Philip Astley warga Inggris mencoba sesuatu yang baru. Ia membuat lingkaran pertunjukan di London. Orang yang menonton duduk melingkar di seputar lapangan itu. Atraksi keduanya adalah berkuda. Setelah ia menambah dengan badut, akrobat di atas tali, dan permainan akrobat. Inilah cikal bakal sirkus modern, yang menggabungkan beberapa permainan. Makanya, Philip Astley pun sering disebut sebagai Bapak Sirkus. Kesuksesan Sirkus London milik Astley mendorong orang di negara lain untuk mendirikan sirkus juga. Misalnya Antonio Franconi di Paris.
Seiring dengan berdatangannya orang Eropa ke "Dunia baru" Amerika, maka sirkus pun berkembang di sana. Namun hanya sebatas pertunjukan kecil. Binatang-Binatang aneh pun masuk untuk mendukung sirkus. Singa masuk tahun 1770. Sirkus yang sebenarnya baru muncul saat Jhon Bill Ricketts membuka sirkus miliknya tanggal 3 April 1793. George Washington adalah satu penontonnya. Jhon pun ditabalkan sebagai Bapak Sirkus Amerika.
Perkembangan sirkus di Amerika lalu dipicu oleh masuknya binatang gajah. Ia menjadi patokan seberapa besar rombongan sirkus itu. Semakin banyak gajah yang dibawa, semakin besar rombongan sirkus itu. Dari nama sebuah gajah, lahirlah kata jumbo untuk menggambarkan sesuatu yang lebih besar dari biasanya. Jumbo, gajah terbesar di Amerika yang dibeli dari Kebun Binatang London memang bertubuh besar dan menjadi ikon sirkus Barnum dan Bailey.
0 komentar:
Posting Komentar