Rabu, 23 Desember 2009

Al-Qur'an

"al quran online terjemahan indonesia"
Continue Reading...

Jumat, 14 Agustus 2009

Fungsi Tanah

Masing-masing komponen tanah tersebut berperan penting dalam menunjang fungsi tanah sebagai media tumbuh, sehingga variabilitas keempat komponen ini akan berdampak terhadap variabilitas fungsi tanah sebagai media tumbuh.
Udara tanah misalnya berfungsi sebagai gudang dan sumebr gas :
  1. O2 yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran tanaman untuk melaksanakan respirasi, yang melepaskan CO2 dan untuk oksidasi enzimatik oleh mikrobia autotrofik (mampu menggunakan senyawa anorganik sebagai sumber energinya).
  2. CO2 bagi mikrobia fotosintetik, dan
  3. N2 bagi mikrobia pengikat N.
Beberapa gas seperti CO2 dan N2 ini serta NH3, H2 dan gas-gas lainnya baik yang berasal dari proses dekomposisi bahan organik maupun berasal dari sisa-sisa pestisida atau limbah industri, apabila berkadar relatif tinggi dapat menjadi racun baik bagi akar maupun bagi mikrobia tanah. adanya sirkulasi udara (aerasi) yang baik akan memungkinkan pertukaran gas-gas ini dengan O2 dari atmosfer, sehingga aktifitas mikrobia autotrofik yang berperan vital dalam penyediaan unsur-unsur hara menjadi terjamin dan toksisitas gas-gas tersebut ternetralisir.
Air tanah berfungsi sebagai komponen utama tubuh tetanaman dan biota tanah. Sebagian besar ketersediaan dan penyerapan hara leh tanaman dimediasi oleh air, malah unsur-unsur mobil seperti N, K dan Ca dominan diserap tanaman melalui bantuan mekanisme aliran massa air, baik ke permukaan maupun transportasi ke daun. oleh karena itu, tanaman yang mengalami defisiensi (kekurangan) air tidak saja akan layu tetapi juga akan mengalami defisiensi hara.
Bahan organik dan mineral tanah terutama berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara bagi tetanaman dan biota tanah. Bahan mineral melalui bentuk partikel-partikelnya merupakan punyusun ruang pori tanah yang tidak saja berfungsi sebagi gudang udara dan air, tetapi juga sebagai ruang untuk akar berpenetrasi, makin sedikit ruang pori ini kan makin tidak berkembang sistem perakaran tanaman. (Dr.Ir.Kemas Ali Hanafiah, M.S)
Continue Reading...

Kamis, 13 Agustus 2009

Ujian Dari Permata Hati

Wulan dan Hari biasa mendidik ketiga anak mereka dengan keras dan disiplin. Maklumah, mereka pengusaha berhasil yang berangkat dari bawah. " Kalau mau kau pasti bisa," begitu kata mereka sering mengajarkan. Semua fasilitas terbaik pun disediakan demi kebahagiaan dan keberhasilan anak-anak itu.
Anehnya, beberapa tahun terakhir ini ada yang mengganjal. Si pengganjal itu bukan siapa-siapa, tapi justru TITI, si bungsu permata hati, yang selama ini lembut penurut. Selulus SMU, ia menolak melanjutkan sekolah. Katanya ia mau bekerja saja, ingin membuktikan diri. DARI ARGUMEN SOPAN SAMPAI PERTENGKARAN EMOSIONAL TIDAK BERHASIL MENGUBAH TEKADNYA. IA JUGA MEMAKSA MENINGGALKAN RUMAH DAN TINGGAL DI KOS. "AKU INGIN MANDIRI,". ALASANNYA. Bantu keuangan dari orang tua ditolaknya mentah-mentah. Padahal dengan ijazah SMU itu pekerjaan yang ia peroleh tentu amat terbatas penghasilannya.
Dengan sedih Wulan dan Hari memperhatikan kehidupan TITI yang pelan-pelan merosot dari standar keluarga mereka. Kadang-kadang, secara sembunyi-sembunyi, mereka mencari akal melepaskan TITI dan belitan utang, karena kalau ketahuan mentah-mentah, pasti TITI tolak mentah-mentah. Untung ia masih mau dihubungi lewat telepon atau sms. Tapi kalau ditanya, TITI selalu bilang, "aku hepi kok. Jangan kuatir Pa, Ma. Kalau sudah tak sanggup lagi, pasti aku pulang."
Sekarang usia TITI menginjak 22 tahun. Kedua kakaknya sudah "jadi orang", bahkan satu sudah menikah. Sedangkan TITI masih saja jadi tenaga administrasi di sebuah perusahaan kecil. Baru-baru ini ia bilang, Pa, Ma, aku mau merantau ke Singapura. Coba-coba jadi PRT. Gajinya lumayan." Wulan dan Hari shock berat.
Sepasang manusia sukses itu menangis sambil berpelukan. Frustasi. "TITI sepertinya sama sekali tidak peduli lagi pada perasaan kami, "keluh mereka kepada psikolog. tapi si ahli jiwa cuma mengatakan, TITI sedang mencari jati diri.
Cinta mestinya tidak luntur oleh apapun, termasuk oleh ketidakmasukakalan. Wulan dan Hari makin mengerti, jadi orang tua itu lebih-lebih adalah soal hati (INTISARI, JULI 2009)
Continue Reading...

Minggu, 09 Agustus 2009

Lenovo ThinkPad X301

Continue Reading...

Membuat Peta Menggunakan GPS

Kadang kita kebingungan waktu mau turun lapangan, yang ada hanya GPS. Mau cari tali harus ke pasar. Desel-deselan, kotor, baunya harum (pasar tradisonal) ato harus muter-muter cari toko yang jual tali jemuran (lho mau ngukur ato jemur baju yaa....)

Nah..., sekarang ana mo coba berika sedikit tip untuk mengukur menggunakan Global Positioning System (GPS).

Continue Reading...

Sabtu, 08 Agustus 2009

Komponen Tanah

Tanah Mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material tersusun oleh empat (4) komponen, yaitu bahan padatan (Mineral dan Bahan Organik), air dan Udara. Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata terdiri dari : (1) 50 % padatan, berupa 45 % bahan mineral dan 5 % bahan organik, dan (2) 50 % ruang pori, berisi 25 % air dan 25 % udara.

 

 


 

 

 

 


Udara 25%

 

 

 

 

 

 


Khusus untuk tanah gambut yang banyak tersebar dikawasan rawa Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan dan Papua, komposisi ini relatif berlainan, karena bagian padatannya 100 % dapat berupa bahan organik, sedangkan ruang porinya 100 % dapat terisi air, sehingga ketiadaan bahan mineral dan udara pada tanah ini merupakan masalah utama dalam pemanfaatannya menjadi lahan pertanian produktif.

 

Secara alamiah proporsi komponen-komponen tanah sangat tergantung pada :

1.       Ukuran partikel penyusun tanah, makin halus berarti makin padat tanah, sehingga ruang porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika makin kasar,

2.       Sumber bahan organik tanah, tanah bervegetasi akan mempunyai proporsi BOT tinggi, sebaliknya pada tanah gundul (tanpa vegetasi).

3.       Iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan evaporasi (penguapan) rendah proporsi air meningkat (dan proporsi udara menurun), sebaliknya pada saat tidak hujan dan evaporasi tinggi, dan

4.       Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih banyak mengandung air ketimbang yang jauh dari sungai.

Continue Reading...

Jumat, 07 Agustus 2009

Klasifikasi Iklim

Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim terbagi menjadi dua yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
Sedangkan klasifikasi iklim menurut para ahli sebagai berikut :
1. Iklim Matahari
2. Iklim Koppen
3. Iklim Schamidt - Ferguson
4. Iklim Oldman
5. Iklim Yunghunh

Iklim Matahari

Yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin.

Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :

Gambar : Iklim Koppen
1. Iklim A, yaitu iklim hujan tropis,
Dengan ciri temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 oC, suhu tahunan 20 oC – 25 oC dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.

2. Iklim B, yaitu iklim kering/gurun
Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.

3. Iklim C, yaitu iklim sedang basah
Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 oC - 18 oC, daerah ini terbagai menjadi :
Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)

4. Iklim D, yaitu iklim dingin
Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 3 oC dan temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df
- Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering

- Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.

5. Iklim E, yaitu iklim kutub.
Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC Daerah ini terbagi menjadi :
- ET Iklim tundra
- DF Iklim salju

Iklim Schamidt - Ferguson
Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut :

Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe Iklim :
A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 – 14,3 %
B. kategori basah, nilai Q = 14,3 – 33,3 %
C. kategori agak basah nilai Q 33,3 – 60 %
D. kategori sedang, nilai Q = 60 – 100 %
E. kategori agak kering, nilai Q = 100 – 167 %
F. kategori kering, nilai Q = 167 – 300 %
G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 – 700 %
H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %

Jadi kota X beriklim B. Langkah masukan dalam grafik.

Curah hujan Kota X 1998-2000
Bulan 1998 1999 2000 Jml Rata-rata
Jan 343 345 310
Pebruari 360 260 245
Maret 200 275 175
April 150 184 120
Mei 100* 93* 30*
Juni 75* 60* 0*
Juli 50* 44* 0*
Agustus 40** 112 84*
September 112 153 125
Oktober 225 244 200
Nopember 280 275 275
Desember 310 322 350
JBB 8 9 8 25 8,33
JBK 2 1 3 6 2,0
JBL 2 2 1 5 1,67

Klasifikasi Iklim Oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu :
• Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut
• Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
• Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
• Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketententuan tertentu diurutkan sebagai berikut:
a. Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm

b. Bulan lembab bila curah hujan 100 – 200 mm

c. Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm
A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.

B : Jika terdapat 7 – 9 bulan basah berurutan.

C : Jika terdapat 5 – 6 bulan basah berurutan.

D : Jika terdapat 3 – 4 bulan basah berurutan.

E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.
Pada dasarnya Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda dengan yang digunakan oleh Koppen atau pun Schmidt – Ferguson Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. Bulan lembab apabila curah hujannya 100 - 200 mm. Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.

Klasifikasi Iklim Yunghunh
Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zone iklimnya adalah terbagi lima zone:

Gambar : Iklim Yunghunh
a. Zone iklim panas.Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata-rata tahunan lebih 22 C ( padi, jagung, tebu dan kelapa).
b. Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 – 22 C ( kopi, the, kina dan karet).
c. Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 – 2500, suhu rata-rata tahunan 11 C – 15 C (cocok tanaman holtikultura).
d. Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 – 400m, dengan suhu rata-rata tahunan 11 C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut).
e. Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 400m dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan.
Continue Reading...